AYO JOIN DI SINI !!

Selasa, 30 Desember 2014

WELCOME!! New Home



Setelah lebih kurang 1 bulan gue luntang-lantung dihalte setelah diusir dari rumah yang lama, akhirnya ada yang jemput gue. Ngajak gue kerumah baru siap huni. Rumah yang ga asing. Rumah yang pernah gue rapihin karena yang punya ga bisa beresin sendiri setelah diporak porandakan isinya oleh seseorang yang sempat diajak singgah sejenak. Gue orang yang pernah bantu pemiliknya itu untuk beresin pelan-pelan. Dan sekarang pemiliknya jemput gue. Bawa gue kerumah itu. Rumah yang udah rapih dan gue harus siap adaptasi lagi. Iya lagi.
Siapa orang yang akhirnya berkenan menerima gue dan memilih gue untuk menghuni rumah itu bersamanya? Pria pembawa balon gas. Yang dulu pernah dekat kemudian menghilang ditelan masa, muncul kembali kepermukaan setelah lebih kurang 3 tahun, kemudian memberikan balon ketika gue baru aja diusir dari rumah gue yang lama. Jadi gembel ga tau mau kemana arah dan tujuannya. Mungkin menjadi orang yang terusir kemudian luntang-lantung di pinggir jalan dalam jangka waktu lebih kurang 1 bulan adalah hal yang sebentar. Disebagian pandangan orang gue adalah gembel baru. Dan gembel yang sebentar menjabat. Tapi gue mau Tanya ke lo semua, apa lo semua yang anggap gue “gembel baru dan sebentar” pernah bisa balikin masa at least 1 detik setelah lo melakukan sesuatu? Apa lo bisa ulang waktu walau hanya 5 menit? Apa lo bisa ulang cerita di mimpi lo setelah lo bangun dari tidur lo? Kalo bisa, kalian jago.
Menurut gue waktu itu hal paling berharga dan ga bisa diulang lagi secara significant. Secara sama persis. Semirip-miripnya lo bakal Cuma bisa lakuin sepersekian persen aja dari apa yang lo inget. Dan gue? Memutuskan untuk menerima ajakan Pria pembawa Balon Gas itu, untuk singgah bersama dirumahnya, jangan dikira gue terima dengan keadaan ga sadar, jangan kira gue terima dengan keadaan asal jawab, jangan ngira gue jawab dengan embel-embel tertentu. Gue lebih kurang 1 bulan cari terus segala plus dan minusnya kalo gue terima tawaran Pria itu. Gue Tanya sama Allah, dan akhirnya begini ceritanya…..



Kapan dan gimana kronologinya?
23 Desember 2014
Pria pembawa balon gas, dan 2 sahabatnya ngajak gue pergi liburan. Kita pergi ke Taman Bunga, Puncak. Perjalanan berjalan apik sampe akhirnya ketemu macet dan hujan rintik-rintik. Perjalanan juga cukup panjang karena dari jalanan halus sampe jalanan yang ancurnya minta ampun.
Singkat cerita kita sampe di lokasi, lokasi yang gue inget terakhir kesini ya waktu SD. Sesampenya disana masih ujan, ujan yang sedikit-sedikit berhenti kemudian deres. Bisa diaklumin kalo daerah puncak emang gitu. Sambil nunggu reda kita ber-4 makan dulu dimobil. Setelah makan ujan reda, terus beli tiket masuk. Kita masuk dan ga lupa update di path (lagi, setelah pas dimobil, dan di tol udah update) biar kekinian kalo kata anak sekarang.
Keadaan cuacanya sejuk dan bikin nagih buat kesana lagi. Maklum aja rutinitas biasanya nemunya debu buka embun, biasanya hawanya panas bukan sejuk, biasanya juga liat pohon beton bukan cemara. Sedikit norak sampe lokasi Taman Bunga, menurut gue jadi hal yang wajar buat orang yang bener-bener jenuh sama rutinitas kota urban. Semua beban seakan nguap setelah ngehirup udara di Taman Bunga. Ya jujur aja ya, gue suka banget udara yang dingin, atau dataran yang tinggi. Jadi kalo kepuncak tuh bisa dibilang real places for refresh you mind.
Didalam dengan perut kenyang, started to walk around and take a pict (you can check my IG account, I’m sorry to promoted). Pria pembawa balon gas menampakkan wajahnya yang sumringah dicampur dengan grogi tanpa ada alasan yang pasti. Yang jelas gue menikmati alam dan dikit-dikit Pose karena Pria itu selalu jeprat jepret kameranya kearah gue.


With outfit > Grey shirt + Red Parka + Black Pants + Maroon Shoes + Black hijab + Red lipstick = PERFECT!! (I think ahahahahahaha)
I loved dark colors!

Oke lanjut,selama di Taman Bunga, gue rasanya ga sabaaaarrrr banget buat keliling-keliling semua area. Sampe akhirnya Pria itu ngajak cobain Labyrinth tapi apa daya dan mau dikata apa? Sedang ada proses peremajaan tanaman disekitarnya jadi ga bisa masuk atau coba. Didekat area labyrinth ada tower, 4 lantai. Cukup tinggi emang Cuma penasaran pengen ambil foto dari ketinggian tower itu. Akhirnya gue dan Pria itu naik kesana dan ambil foto. Muka Pria yang biasa gue kenal cengengesan, senyam-senyum mendadak pucet ga karuan. Duduk diem ga ambil foto. Gue takut dia kenapa-kenapa akhirnya gue bantu dia beres-beres isi tasnya yang sempet dikeluarin. Pas mau bantu malah dilarang.
Oke fine, gapapa buat gue, yaudah gue ajak turun tapi dia ga mau. Muka pucetnya makin parah, kan ga lucu kalo pingsan diatas tower. Gue udah siap-siap mau turun. Dia nahan gue untuk stay.
He : *keluarin 1 tangkai bunga mawar merah, yang sempet nyangkut dikantong kresek item dari dalem tas ranselnya, yang dibeli dari pagi banget sampe dibawa ke Puncak (menurut sumbernya)*
Me : *shocked and silent* *liatin bunganya* *sambil mikir ini anak metik dimana*
He : *pegang mawar pake tangan 2* *nunduk dan narik nafas* *kemudian natap gue* “Nabilla Kalis Agviatri, aku ingin kamu jadi pacar aku, kamu mau ga jadi pasangan aku?” *kemudian berlutut depan gue*
Me : *freeze, silent, shock and tottaly blank* *narik nafas* (saking blanknya gue sampe berdoa didalam hati sebelom ngejawab ‘ya Allah kalau ini memang jawaban atas doaku, jadikanlah jawabanku menuju kebenaran, menuju kebaikan dan ridho-Mu, jika bukan itu aku mohon jadikan hati kecilku yang menguatkanku untuk berkata yang sebenarnya’. Setelah doa, perasaan gue menguatkan gue, hati gue menguat seakan ada sinyal yang ga sewajarnya gue rasain, dan jujur ini pertama kali gue sampe doa dulu sebelum jawab, biasanya kalo ditembak ya jawabnya entar-entaran) *bismillahirrahmanirrahim* “Iya, insha Allah, ayo bangun dulu bangun jangan kaya gini aku malu ahahahahahahhaha” *ambil bunganya*
He : “sure?!!” *cengo* *mematung* *freeze*
Me : “hey Mr. Big!!” *nepok pipinya beberapa kali* “why? Isn’t dream Mr. Big”
He: *masih keenakan bengong ngeliatin gue* “can I hug you, sweety?”
Me : “ehem” *senyum ditambah salting yang ga karuan tapi Cuma bisa diem karena pelukan Pria ini* “yah, remuk dah badan gue, ahahahaha”
He : *melepas pelukannya yang teramat erat* *mukanya memerah* *matanya berkaca-kaca* “aku boleh ga peluk kamu lagi?”
Me : “iya boleh” *membalas pelukan dengan tangan kanan, karena tangan kiri sibuk megangin bunga*
He : *wishper* “thank you, thank you so much sweety. I love you so much” *kemudian melayangkan kecupnya di kening gue*
Me : “don’t cry Mr. Big” *ngusap matanya yang berkaca-kaca* “You’re welcome, and thank you for the red rose, by the way” *senyum kegirangan*
He : “you’re welcome sweety” *masih menumpangkan tangannya di bahu gue*
Me : “why you give me a red rose? I like Lily flower” *tetep nawar, ga tau terima kasih emang gue, malu-maluin lo bil elaaahhhh*
He : “karena mawar merah lambang cinta” *ngeliat mawar yang gue pegang*
Me : “hmmmm, thank you so much, it’s first time for me. Turun yuk hehehe” *masih ngeliatin mawar*
He : “eh foto dulu sini sini”
Me : “pake mawarnyaaaaaaa!!! Theme of the day it’s a RED”
He : “yuk turun”

Setelah turun dia ngajak buat keliling-keliling lagi. 2 sahabat kita yang lain ngilang ga ngerti kemana. Tau-tau ketemu di Taman Bali aja kita ber-4. Terus setelah cape berkeliling dan keburu kabut turun pada pukul 17.00 WIB kita memutuskan untuk pulang dan menyudahi petualangan di Taman Bunga kali ini. Mungkin lain waktu gue bisa kesana lagi, main lagi kesana, dengan keadaan yang cerah dan memungkinkan mengambil sejumlah foto-foto kece disana, sekaligus refreshing otak lagi.


Thank you Taman Bunga, the real romantic place ever I know, i’ll be miss this place. I miss the good weather and fog there when every breathe, I miss many kinds of beautiful flower, I miss all the cute colors from the beautiful flowers, I miss take a pict there cause colorful all around you looking at. So, unforgettable place. Make me addicted to come again one day.


Thank you so much for all the people there especially my friends your pray for my new relationship it’s really precious, thank you so much for your greeting, thank you so much for your hope, I hope it will be better and getting better than before. I try to move with a new Man. I try to walk again, with a new hope, new pray, new ‘home’, new decoration. And especially ‘YOU’, thank you so much, you’ll be patient some years, you pick me up from halte and you drop me at your home, and now be my new home. You’ve done decorated my life, thank you so much.
Yang jelas memilihnya gue untuk mengambil kata “IYA” untuk tawaran Pria tersebut bukan hal yang gampang, bukan hal sembarangan, disini gue cerita dalam bentuk analogi dan secara real story. Maaf kalo ada salah kata atau typo ahahaha

Sekali lagi terima kasih banyak untuk doanya dan supportnya, see you next post~

4 komentar:

  1. Cieeeeee, yg langgeng ya cyin hahahahaha

    BalasHapus
  2. Selamat ya bibil. Jangan lupa pajak woyyyyyy :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih bang cacing!!! hahahaha pajak apasiiihhh??? :D

      Hapus