Berbulan-bulan aku disini, singgah didalam rumah
yang sederhana namun tampak mewah dipandangan orang lain. Sederhana tapi mewah?
Iya sederhana untukku karena rumah ini berfungsi semestinya untuk menjagaku,
menghangatkanku, menjadi tempat istirahatku, sekaligus sebagai tempat
belajarku. Mewah, jelas mewah dipandangan orang lain, mereka selalu
membicarakannya ketika aku dan pasanganku berpergian, sedikit mengintip rumah
baruku itu dengan penuh kehati-hatian agar tak meninggalkan jejak kalau mereka
diam-diam mengagumi rumah baruku.
Berbulan-bulan juga aku disini bersama pria yang
telah menjemputku di halte itu. Bersamanya merapikan rumah ini, membahas segala
rencana dan permasalahan, menjadikan rumah ini tak sekedar rumah melainkan
benteng tetapi juga studio bagi kami. Aku merapihkan beberapa ruangan, rumah
ini menjadi sedikit berbeda setiap waktu.
Dan aku baru tahu, pria pembawa balon gas ini adalah
saudagar kaya. Bergelimang harta? Memiliki segudang koin emas? Atau memiliki
lapangan udara untuk mendaratkan pesawat pribadinya?