AYO JOIN DI SINI !!

Minggu, 23 Desember 2012

Cerita dari Bokap



Heeeeyyyyy sexy leydeeeehhhh

HUSH! Malah nyanyi gangnam gangtujuh ganglapan....


Oke lupain percakapan diatas, gak penting juga. Ahaha
Oke gays!! Oh im sorry i mean Guys!!
Gue punya cerita dari Bokap gue, dan Bokap gue denger dari suatu acara Radio. Acara ceramah gitu. Its cool story, and this story make me more know about little something reraly i did realize.

Oke, ceritanya Bokap lagi dengerin acara siraman rohani di Radio, ada ustadnya tuh, kasih ceirta, gini nih ceritanya, pada suatu hari ada seorang Pria sebut saja dia Anton (nama samaran, bukanp pelaku bakso oplosan, bukan juga pelaku dari sapi gelonggongan), Pria ini orang yang aseli kritis abis dalam berpikir.

Dia punya 3 pertanyaan sederhana tapi sampe sekarang dia gak tau jawabannya, dia tanya kesemua orang yang dia anggap otaknya canggih, pentium 4,5 mungkin orang otaknya canggih itu, tapi gak bisa jawab. Dia tanya kepada malam dan siang kaya Ariel gak dapet juga jawabannya, tanya Psikolog juga gak dapet dapet. Tanya professor juga gak dapet jawaban yang memuaskan.

Sampe pada suatu waktu dia bertemu dengan seorang ustad, tapi ustad ini rendah hati banget, gak mau dipanggil ustad, saking gak mau terlihat sombong mungkin. Nah Anton ini pria penuh rasa penasaran dan setiap nanya gak pernah dapet jawaban, ketemulah dengan ustad yang tanpa dia tahu ilmu ustad ini tentang agama yahud banget.

Dia bilang ke ustad itu ....
Anton : ustad, saya punya 3 pertanyaan yang sampe detik ini saya belom puas dengan jawaban yang saya dapat dari orang lain. Kalau ustad bisa jawab saya kasih uang 100juta untuk setiap pertanyaan.. 

Ustad : saya tidak ingin uang kamu, apa memangyang kamu ingin pertanyakan pada saya? Selagi saya sanggup menjawabnya, saya akan jawab menurut sepemahaman saya.

Anton : pertanyaan pertama saya adalah Allah itu katanya ada, tapi bagaimana wujudnya? Bagaimana bentuknya? Pertanyaan saya yang kedua takdir itu apa? Kenapa setiap orang mengalami suatu hal semua bisa menjawab ‘itu udah takdir’, pertanyaan saya yang ke tiga kenapa iblis mesti masuk ke dalam neraka yang berisi api, kalau iblis itu sendiri terbuat dari api? Seharusnya iblis masuk ke neraka tidak perlu merasa sakit karena dia sama-sama terbuat dari api.

Ustad itu kemudian menempeleng muka Anton dan Antonpun bingung kenapa dia di tempeleng dengan ustad itu.

Anton : kenapa saya di tempeleng? Saya salah apa?

Ustad : kamu tadi tanya 3 hal tadi? Itu jawabannya.

Anton : kok jawabannya gitu?

Ustad : pertanyaan kamu yang pertama, kamu tanya tentang keberadaan Allah, sekarang kamu saya tanya kamu saya tempeleng tadi rasanya apa?

Anton : sakit rasanya

Ustad : sakit, kamu bisa kasih tau gak secara fisik wujud dari sakit itu?

Anton : tidak..

Ustad : begitu juga dengan wujud dan keberadaan Allah, Allah itu ada kita bisa meyakini dan merasakan keberadaannya tapi kita cukup tahu bahwa Allah itu ada dan memang ada. Sama seperti rasa sakitmu, kamu bisa merasakan tapi kamu tidak bisa membuktikannya secara fisik.

Anton : oke saya cukup pusa dengan jawaban pertanyaan pertama saya. Lalu jawaban nomer 2nya?

Ustad : kamu tanya apa itu takdir?

Anton : iya

Ustad : kamu tahu kamu bakalan ketemu saya saat ini? Kamu bermimpi sebelumnya akan bertemu saya sekarang? Kamu membayangkan tidak kamu akan saya tempeleng?

Anton : tidak

Ustad : itulah yang namanya takdir, tanpa kamu sadari tanpa kamu bayangkan takdir itu selalu ada.

Anton : saya ngerti sekarang. Lalu yang terakhir?

Ustad : kamu tanya mengapa iblis di hukum di neraka yang terbuat dari api yang sangat panas, sedangkan unsur utama dari tebentuknya iblis adalah api juga, sama halnya kaya kamu merasakan tamparan saya tadi, tangan saya terdiri dari tulang, daging, kulit, otot, dll. Muka kamu terdiri dari unsur yang sama, saat tangan saya menempeleng muka kamu barusan yang kamu rasa apa?

Anton : rasanya sakit

Ustad : nah itulah yang dirasakan iblis jika masuk neraka, makanya dia dihukum dalam neraka, walaupun sama-sama terbuat dari unsur yang sama tapi disaat bepertemukan secara keras seperti tangan saya yang menempeleng mukamu tadi, itu menghasilkan rasa sakit. Dan itulah hukuman.

Setelah mendapat jawaban dari ustad tersebut Anton merasa puas atas terbebasnya rasa penasaran dia. Gue denger cerita ini dari bokap sempet yang cengo gitu. Ya belom sampe ngiler sih Cuma kan mikir juga gue ahahaha.

Yaudah itu aja ceirta dari gue yang paling teranyar, terciamik dan ter ter ter dah ya hehehe.
Semoga manfaat, dan ‘kemiripan nama sebagai tokoh dalam cerita ini hanya fiktif belaka’ ya karena gue emang ga tau pelakunya siapa kan ya. Mending sebut saja dengan nama samaran.
Oke deh see you next post!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar