Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal ra. dari Ibnu Abbas ra. Dia berkata "Pada suatu hari, kami bersama
Rasulullah SAW sedang mengadakan pertemuan di rumah salah seorang sahabat
Anshar di Madinah."
Tiba-tiba iblis memanggil
dari luar,
Iblis : "Wahai penghuni rumah,
apakah kalian mengizinkan aku masuk, karena kalian membutuhkan aku..?"
Rasulullah SAW bertanya
kepada para sahabat,
Rasulullah SAW : "Apakah kalian tahu siapa
yang berseru itu..?"
Para Sahabat : "Tentu Allah dan rasulnya
yang lebih tahu."
Rasulullah SAW : "Dia adalah Iblis yang
terkutuk..! Semoga Allah senantiasa melaknatnya."
Umar bin Khatab ra. : "Wahai Rasulullah, apakah
engkau mengizinkan aku membunuhnya..?"
Rasulullah SAW : "Bersabarlah wahai Umar,
apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk yang tertunda kematiannya sampai
waktu yang ditentukan (Hari Kiamat)..?" Sebagaimana permintaan Iblis
sendiri kepada Allah SWT yang tercantum dalam Al-Qur'an "Iblis berkata, "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka di
bangkitkan." (QS al-A'raf [7] : 14). Kemudian Allah SWT mengabulkan permohonannya
dengan jawaban yang terdapat pada ayat selanjutnya. "Sesungguhnya
kamu termasuk mereka yang diberi tangguh (hidup sampai Hari Kiamat)."
(QS al-A'raf [7] : 15).
Rasulullah SAW melanjutkan perkataanya,
Rasulullah SAW : "Wahai sahabat, silahkan
bukakan pintu untuknya, karena dia sedang diperintahkan Allah SWT. Kemudian perhatikan dan pahamilah apa yang dia
ucapkan nanti serta dengarkan apa yang akan dia sampaikan kepada
kalian..!"
Kemudian pintu di buka dan Iblis masuk di
tengah-tengah kami. Ternyata dia adalah seorang yang sudah tua bangka dan buta sebelah
matanya. Dagunya berjanggut sebanyak tujuh helai yang panjangnya seperti ranbut
kuda, kedua kelopak matanya masyquqatani
(memanjang terbelah ke atas tidak ke samping). Kepalanya seperti kepala gajah yang
sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti taring babi, dan kedua
bibirnya seperti bibir macan. Dalam Alqur'an di gambarkan bahwa kepala setan seperti
buah zaqqum, "Buahnya (Zaqqum) seperti
kepala Setan-setan." (QS
ash-Shaffat [37] : 65).
Iblis masuk,
Iblis : "Assalamu' alaika ya
Muhammad (Salam untukmu wahai Muhammad), assalamu' alaikum ya jama' atal
muslimin (Salam untuk kalian semua wahai golongan muslimin)."
Rasulullah SAW : "Assalamu' lillah ya la'
inin (Keselamatan hanya milik Allah SWT, wahai mahluk terlaknat). Aku mengetahui engkau punya keperluan terhadap
kami. Apa keperluanmu itu wahai
Iblis..?"
Iblis : "Wahai Muhammad, aku
datang bukan karena keinginannku sendiri, tetapi aku datang karena ada yang
memerintah dan memaksaku datang kemari."
Rasulullah SAW : "Apakah yang membuatmu
terpaksa datang ke sini, wahai terlaknat..?"
Iblis : "Aku didatangi oleh
malaikat utusan Tuhan Yang Maha Agung, dan dia berkata kepadaku." Berikut
perkataan malaikat kepada Iblis,
"Sesungguhnya Allah SWT menyuruhmu untuk datang kepada Rasulullah SAW
dalam keadaan hina dan tunduk, Engkau harus memberitahukan kepadanya bagaimana
tipu muslihat, godaan, dan rekayasamu terhadap Bani Adam. Bagaimana engkau membujuk dan merayu mereka. Engkau harus menjawab dengan jujur semua yang
ditanyakan kepadamu." Allah SWT berfirman, "Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, jika
engkau berbohong sekali saja dan tidak berkata benar dalam memberikan jawaban
pada utusan-Ku, niscaya Aku (Allah) jadikan kamu (Setan) hancur menjadi debu
yang dihempas oleh angin dan Aku (Allah) puaskan musuhmu (manusia) karena
bencana yang menimpamu itu, (dengan ancaman itu Iblis takut dan berkata jujur).
Memulai Berdialog
Iblis : "Wahai Muhammad, sekarang
aku datang kepadamu sebagaimana aku diperintahkan. Sekarang tanyakanlah kepadaku apa yang engkau
inginkan. Jika aku tidak memuaskanmu
tentang apa yang engkau tanyakan kepadaku, niscaya musuhku akan puas atas
musibah yang akan menimpaku (karena aku pasti jadi debu). Tiada beban yang lebih berat bagiku dari pada
melihat para musuhku lega dengan apa yang menimpa diriku."
Rasulullah SAW : "Baiklah aku akan mulai
bertanya kepadamu, "Jika engkau benar-benar jujur, maka beritahukanlah
kepadaku orang yang paling engkau benci..?"
Iblis : "Engkau, wahai Muhammad,
engkau adalah mahluk Allah yang paling aku benci, dan kemudian orang-orang yang
mengikuti agamamu. Artinya orang-orang yang
mengikuti agama Allah dan tidak menyimpang dari ajaran-ajaran-Nya."
Rasulullah SAW : "Siapa lagi yang engkau
benci..?"
Iblis : "Anak muda yang bertaqwa
dan secara total menyerahkan seluruh jiwa dan raganya kepada Allah SWT."
Rasulullah SAW : "Lalu siapa lagi...?"
Iblis : "Orang Alim (yang berilmu)
dan Wara' (menjaga diri dari syubhat) dan orang yang penyabar."
Rasulullah SAW : "Lalu siapa lagi..?"
Iblis : "Orang yang terus menerus
dalam keadaan suci dan menjaga diri dari kotoran. Yaitu orang yang selalu memperbaiki wudhunya. Oleh karena itu banyak ahli ibadah yang selalu
dalam kondisi suci (mempunyai wudhu) walaupun tidak akan melakukan shalat. Begitu juga orang yang selalu menjaga dan
membersihkan hatinya dari sifat su'uzhan (berprasangka buruk), iri hati, dengki
dan sebagainya. Kemudian orang yang
menghilangkan penyakit hatinya, karena orang yang selalu bersih badan hatinya
serta bersih dari dosa (selalu betaubat) orang itu dicintai Allah SWT seperti
yang terdapat pada Al-Quran penutup ayat surah Al-Baqarah, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat
dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS al-Baqarah [2]
: 222).
Rasulullah SAW : "Lalu siapa lagi..?"
Iblis : "Orang miskin (fakir) yang
sabar dan tidak menceritakan atau mengadukan kefakiran dan keluh kesahnya
kepada orang lain. Keluh kesahnya hanya
diadukan kepada Allah SWT semata, dan aku paling tidak senang kepada manusia
yang dicintai Allah. Bukankah Allah SWT
mengatakan, "Dan Allah menyukai orang-orang yang
sabar." (QS Ali-Imran [3] : 146). Aku pasti menggoda orang seperti ini. Dan ada kabar lagi dari Allah bahwa ampunan dan
kesabaran merupakan laba dari sebuah perdagangan bagi Allah yang tidak akan ada
ruginya dan hal-hal yang diutamakan, "Tetapi
orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diutamakan." (QS asy-Syura [42] : 43)."
Rasulullah SAW : "Bagaimana engkau tahu
bahwa dia penyabar..?"
Iblis : "Wahai Muhammad, jika dia
mengadukan keluh kesahnya kepada sesama mahluk selama tiga hari, Tuhan tidak memasukkan dirinya ke dalam
golongan orang-orang yang sabar. Harus pula engkau ketahui, bahwa orang yang
sabar dan bersyukur merupakan tanda kekuasaan Allah. Dalam Al-Qur'an Allah
berkali-kali menyebutkan tentang orang-orang yang sabar sebagaimana yang
terdapat dalam QS Ibrahim [14] : 5, QS Lukman [3] : 31, QS Saba' [34] : 19, QS
asy-Syura [42] : 33. Dan lebih dari itu, Allah
akan memberikan martabat yang tinggi padanya. Sebagai bukti, tidak-kah engkau ingat tentang
Yusuf as. yang dengan kesabarannya menjadi orang yang dimuliakan Allah. Dan aku pasti akan merusak kesabaran umatmu
dengan tipuan-tipuanku sehingga mereka tidak akan mendapat keberuntungan."
Rasulullah SAW : "Lalu siapa lagi..?"
Iblis : "Orang yang pandai
bersyukur."
Rasulullah SAW : "Bagaimana engkau tahu
bahwa dia bersyukur..?"
Iblis : "Jika aku melihat dia
mengambil dan meletakkan sesuatu pada tempatnya yang halal, tidak tamak, qanaah
(menerima apa adanya pemberian Allah) dan selalu bersedekah dari kelebihan yang
dia miliki. Aku pasti menggoda orang
seperti itu agar dia tidak lagi bersyukur dan aku akan menakut-nakutinya dengan
kemiskinan dan mengajaknya berbuat kejahatan." Di dalam Al-Qur'an dijelaskan, "Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu degan
kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); Sedang Allah
menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui." (QS al-Baqarah [2] : 268).
Rasulullah SAW : "Bagaimana keadaanmu jika
umatku mengerjakan shalat..?"
Iblis : "Aku merasa panas dan
gemetar, tetapi aku tetap mengintai dan menggodanya agar dia dapat
berpaling."
Rasulullah SAW : "Mengapa sampai seperti
itu wahai terlaknat..?"
Iblis : "Bukankah jika seorang
hamba bersujud kepada Allah dengan sekali sujud saja, maka Allah mengangkat
derajatnya satu tingkat. Perintah sujud itu adalah awal dari murka Allah kepadaku sampai
sekarang." Itu tercantum dalam
Al-Qur'an, "Dan (ingatlah) ketika kami berfirman
kepada malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali
Iblis; dia enggan dan takabur dan adalah dia termasuk golongan orang-orang yang
kafir." (QS al-Baqarah [2] : 34).
Rasulullah SAW : "Jika mereka
berpuasa..?"
Iblis : "Aku terbelenggu sampai
mereka berbuka puasa (dalam arti membatalkan puasanya) dengan makan dan minum
atau melakukan perbuatan lain yang menyebabkan batal puasanya."
Rasulullah SAW : "Jika mereka menunaikan
ibadah haji..?"
Iblis : "Aku menjadi gila, karena
tidak tahu dari mana lagi aku akan memasukkan tipu daya. Semua pintu sudah tertutup. Bukankah dia sedang berkonsentrasi membaca talbiyah? Tetapi aku tetap
mengintainya agar dia bisa takabur dalam beribadah."
Rasulullah SAW : "Jika mereka membaca
Al-Qur'an..?"
Iblis : "Aduh, aku meleleh seperti
timah meleleh di atas api."
Rasulullah SAW : "Jika mereka
berzakat..?"
Iblis : "Seakan-akan orang orang
berzakat itu mengambil gergaji atau kapak dan memotongku menjadi dua."
Rasulullah SAW : "Mengapa begitu, wahai Abu
Murrah..?"
Iblis : "Bukankah ada empat
manfaat dalam zakat itu yang menjadikan orang yang melakukannya jauh dariku. 1.) Tuhan menurunkan berkah atas hartanya. 2). Menjadikan orang yang berzakat disenangi
mahluk-Nya yang lain. 3.) Menjadikan zakatnya
sebagai penghalang atara dirinya dengan api neraka. 4.) Dengan zakat, Tuhan mencegah bencana dan
malapetaka agar tidak menimpanya."
Rasulullah SAW : "Kapan engkau merasa mudah
membujuk umatku..?"
Iblis : "Pada tiga saat
(situasi)." 1.) Sewaktu dia marah,
karena dia sendiri yang telah mengobarkan nafsunya. 2.) Di saat dia bingung menentukan pilihan.
(pada saat itu aku menyusup dengan cepat). 3.) Sewaktu dua orang laki-laki dan perempuan
yang bukan mahram berduaan (aku tunggu sampai mereka melakukan sesuatu)."
Rasulullah SAW : "Apa pendapatmu tentang Abu Bakar..?"
Iblis : "Wahai Muhammad, pada
zaman Jahiliyah, sebelum menjadi pengikutmu dia tidak taat kepadaku, bagaimana
mungkin di zaman Islam ini dia akan mentaatiku? aku sulit membujuknya, oleh
karena itu dia aku tinggalkan."
Rasulullah SAW : "Apa pendapatmu tentang Umar..?"
Iblis : "Demi Tuhan, Aku takut
bertemu dengan Umar karena ketegasannya dalam menyikapi perintah dan larangan
syariat-mu."
Rasulullah SAW : Apa pendapatmu tentang Utsman..?"
Iblis : "Aku malu dengan orang
yang para malaikat saja malu kepadanya."
Rasulullah SAW : "Apa pendapatmu tentang Ali bin Abu Thalib..?"
Iblis : "Andai saja aku dapat
selamat darinya dan tidak pernah bertemu dengannya (menukar dirinya kepala
dengan kepala), dan kemudian dia meninggalkanku, tetapi dia sama sekali tidak pernah melakukan
hal itu." (Ali bin Abu Thalib terkenal cerdas, jadi Iblis ingin menukarkan
kepalanya).
sumber : http://kisahkisahislami.blogspot.com/2011/10/kejujuran-iblis-kepada-rasulullah-saw.html?showComment=1355478293209#c2973251724772287435
Tidak ada komentar:
Posting Komentar