Heewwwllloooooooo….
Gue pengen
cerita nih, baru dapet pelajaran berharga hari ini. Semoga bisa memotivasi dan
menginspirasi perasaan semua yang baca ya amin hehehe
Pernah
gak lo bohong?
Pernah
gak kebohongan lo terbongkar?
Pernah
gak lo gak bisa bohong tapi sok pengen bohong?
Dan masih
banyak lagi yang lain……
Jujur
aja pertanyaan di atas tadi itu klasik banget dan pasti semua merasakan, gak
bohong gue pernah begitu. Manusiawi karena kebohongan atau ke-ngeyel-an adalah
salah satu pertahanan yang dimiliki setiap manusia. Iya gak sih?
Kalo dalam
ilmu psikologi ada 3 pertahanan diri manusia, secara Represi Proyeksi dan
Displacement. Kalo kebohongan, kengeyelan, dan sejenisnya masuk di kategori
mana sih?
Masuk
ke kategori Proyeksi (menurut gue) karena proyeksi sendiri bentuk pertahanan
diri yang bahasa gaulnya mah ‘ngeles’
atau ‘berkelit’ atau ‘gak pengen secara frontal disalahin’
Jadi gini,
sebenernya gue yakin suatu kejadian pasti ada hikmahnya. Disini gue Cuma pengen
share suatu hal yang diambil dari kejadian nyata.
Menurut
gue “Kebohongan adalah suatu hal yang
memakan banyak tenaga dan kalopun lo udah makanpun tetep gak akan cukup
tenaganya buat melakukan suatu kebohongan, baik yang secara terencana atau
secara tidak sengaja di rencana. Dan jangan coba lakuin kalo emang gak kuat
lakuinnya. Karena apa? Kebohongan itu suatu sikap atau tingkah laku yang
sifatnya adiktif dan lo gak akan bisa sekali melakukannya walopun Cuma 1
kebohongan menurut lo.”
Jadi,
apa salahnya memperbaiki atau mengganti persona (topeng) diri kita biar bisa
lebih baik lagi? Menurut gue ‘mengganti’
beda dengan ‘merubah’. Sesuatu yang dirubah itu pasti di acak acak dulu
baru dibenerin sama aja kaya lo ulang lagi dari nol, kalo mengganti berarti sesuatu yang kurang baik di tambahkan yang
baiknya biar lebih baik.
Setidaknya
jujur emang lebih mulia dari pada mesti menutupi suatu hal yang kaya bangkai,
walopun ditutupin tetep aja bau nantinya.
Kebanyakan
orang yang menutupi dan berbohong itu orang orang yang punya perasaan atau
mindset yang beranggapan kalo ‘gue bilang nanti pasti …………’ (isi sesuai selera)
Contoh
:
‘gue
gak enak nih mau ngomongnya, nanti kalo gue ngomong dia marah lagi?’
Atau
‘gue
takut nih kalo nyokap marah kalo gue bilang gue main’
Itu simplenya
dan semua orang pernah alamin, dan menurut gue manusiawi aja orang bohong,
karena setiap orang butuh suatu pertahanan harga dirinya. Salah satu pertahanan
yang negative itu ya berbohong atau tidak jujur.
Setidaknya,
bukannya lebih baik berkata yang sebenarnya biar diri kita gak cape untuk cari kebohongan
lagi? Bukannya kalo kita jujur orang bisa lebih menghargai dan mengerti, karena
kita punya alasan dari setiap perbuatan yang kita lakukan?
Ini juga
pelajaran buat gue, gue sadar ternyata seperti ini hikmahnya, gue emang bisa
berbohong dan gue pernah alamin, tapi gue gak kronis kronis banget bohongnya. Hehehe
Dan kejadian
ini bisa gue ambil hikmahnya disaat gue ibaratnya jadi posisi sebagai penonton
dari suatu film atau kejadian.
Hikmah
suatu kejadian selalu terasa di semua posisi, baik hanya sebagai penonton,
pelaku dan sutradaranya. Contohnya lo liat temen lo kecelakaan dan lo bisa
ambil hikmah dari kecelakaan itu, yang tertimpa musibah itu juga bsia merasakan
hikmah dari apa yang terjadi dari hidupnya.
Dan gue
pernah dapet nasehat dari Bokap gue kaya gini :
“Hikmah
dan Rahmat dari Allah itu sama seperti sinar matahari yang menyinari permukaan
bumi di pagi hari. Semua terkena paparan sinarnya dan siapapun yang berjalan
dibawah sinar matahari itu bagaikan orang yang mendapatkan Rahmat dan Hikmah
dari Allah, walopun terkadang kita dapati ada yang berlindung di bawah pohon
biar gak kena panas, ada yang pake payung selama berjalan panas panasan, ada
yang berlari dan berjalan cepat walopun panas-panasan. Orang yang berlindung
itu ibaratnya seperti orang yang gak pengen merasakan Rahmat dari-Nya dan menghalangi
yang seharunya dia rasakan”.
Itu semua
pilihan kan? : )
Nah mungkin
itu aja cerita yang pengen gue share semoga bermanfaat amin hahahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar