AYO JOIN DI SINI !!

Kamis, 11 Oktober 2012

Jaga Hiasanku


aku sudah mengingatkanmu, pajanganku itu berharga.
kau hanya mengangguk tak mematuhi.
sampai akhirnya kau memecahkan pajangan itu.
ya kau salah.


kau kemas segalanya.
bersiap entah mau kemana.
amarahku memuncak.
hiasan rumah kita kau hancurkan satu.

untungnya bukan tamu yang melakukannya.
entah aku harus menggantinya dengan cara apa.
kau mulai menghindar dan menghilang.
kau kucari untuk memprtanggung jawabkannya.

ini rumahmu..
terhalang kabut malamkah?
aku ada dibalik kabut yang mulai meneylimuti.
aku tidak beranjak, sayang.

kabut itu bukan penghalang.
kau akan selalu berhasil menembusnya.
temukan aku, sayang.
aku menantimu disini.

kau dari mana?
tampak kau lelah dengan ranselmu yang penuh.
apa saja isinya?
oleh-olehkah?

tatapanmu nanar dan kau menjawab dengan layu.
‘ini bekalku, aku hampir tersesat. entah karena apa?’
kusambut kau dengan pelukku.
kau ku hangatkan di rumah kita ini lagi.

perjalanan barumu hampir kau mulai.
apa yang kau bawa apakah cukup?
kemana tujuanmu?
kaupun lemah mengingatnya.

aku paham, rasanya bagai naik wahana hysteria.
terhempas tetapi kembali seperti semula lagi.
kau kusambut lagi.
jangan kau utak atik pajanganku seperti itu lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar