dia siapa? tanyaku tak berfikir panjang.
dia hanya bunga yang terkubur, sayang.
bunga apa? semakin aku penasaran.
bunga yang sempat tumbuh dan aku rawat.
jenis apa? tanyaku lagi.
entahlah aku lupa, sudah terlalu lama.
wanginya semerbak sekali, bagai melati.
oh ya? tapi kini mereka sudah sirnah dan mati.
tapi kau menyimpannya kan?
aku tidak menyimpannya, aku hanya menguburnya.
iya, menguburnya di hatimu yang terdalam.
tapi kini sudah tergantikan dengan yang baru.
ya, aku bersyukur dengan hal itu.
bunga itu kau kubur dan kau anggap.
apa aku dianggap juga dengan yang dulu pernah memungutku?
mungkin aku seperti sesuatu yang terhempas angin dan hilang
di hadapannya.
tapi kini aku di pungut lagi.
di tanam ditempat baru.
dirawat dan dijaga.
dihinggapi kupu-kupu dan di nikmati indahnya.
aku bersyukur dan terimakasih.
kamu berhasil membuatku bermekaran lagi.
dulu aku ingin jadi kaktus saja.
dihindari tapi tetap hidup dengan indah yang tak sama.
tapi kenyataannya aku tidak akan berganti jenis.
karena Tuhan tahu aku harus diapakan.
kamu selalu mengingat yang telah terkubur.
tapi kini kamu menempatkan aku diatas ingatan kelammu.
menjagaku dan mempertahankanku sebisamu.
walau kadang serangan hama datang.
hujan dan badai menghampiri ladang ini.
aku belum pernah di tempatkan di ladang ini.
ladang ini ku sebut rindu.
aku masih bertekad untuk menjadi kaktus di ladangmu.
karna kau kini jarang menikmati ku secara dekat.
menyiramiku dan membelai kelopakku.
tekadku itu agar aku kuat.
aku akan menunjukkan aku bisa seperti kaktus di gurun.
bertahan tanpa ada yang tahu.
tetap segar walau tak terguyur.
entah sampai kapan aku menyaru jadi kaktus.
aku harap aku tidak membusuk diladangmu yang nyaman ini.
sendiri dan aku termenung menanti hadirmu.
walau di balik itu semua aku tidak lebih dari setangkai
mawar yang rapuh.
duriku tak cukup kuat.
aku tak ingin menjadi sesuatu yang indah tapi menyakiti.
jangan kau terlalu lama disana.
jangan pula kau biarkan aku dinikmati indahnya oleh orang
lain.
sejak awal aku indah
hanya untukmu.
aku berubah
berkembang hanya karenamu.
dan kini aku
menantimu.
tepat di ladangmu
diatas kuburan kenanganmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar