AYO JOIN DI SINI !!

Jumat, 12 Oktober 2012

Kesadaranku.


aku bisa apa untuk hal itu.
yang aku tau itu merugikan sekali.
memuntahkan yang seharusnya tidak dicerna memang bagus.
tapi apa aku harus melakukan itu terus?


dikala menatap malam yang berbintang.
rasa itu datang lagi.
termenung dan berfikir.
mungkin memang sudah takdirnya aku seperti ini.

aku hanya bisa meyakinkan diri ini sendiri.
ya, sendiri tanpa ada yang lain.
‘Allah telah memberiku nikmat yang indah dari yang mereka dapat’
tanpa perlu aku menjadi bintang di langit malam.

aku hanya kurang mengingatnya.
berat sekali yang aku rasa kalau mesti lupa seperti ini.
aku butuh seseorang yang mengulurkan tangannya.
penuh ketulusan dan mengajakku bangkit dari lesehanku.

sekotor apapun tangan orang itu.
aku tak memikirkannya, asal tulusnya sungguh sungguh.
mengajakku bangkit dan menatap dunia.
meyakinkan semua itu hanya ilusi dan delusi.

menyentilku dan membangunkanku dari lamunanku.
mengantarkan ku pada sebuah jalan keluar.
aku butuh orang itu.
 tapi siapa? kau, kau, kau, atau kamu, dia, mereka?

bantu aku di gelapnya malam ini.
tolong aku dari jalan yang aku tidak mengerti ini.
jangan tinggalkan aku meratap sendiri.
aku takut dikeheningan ini.

kamu memang tak mengulurkan tanganmu.
kamu memang tak menuntunku mencari jalan keluar itu.
tapi kamu duduk bersamaku.
menikmati ini semua dengan candamu bersamaku.

menopangkan palaku yang berat rasanya, di bahumu.
menjagaku di keheningan malam itu.
menutup telingaku agar aku tak mendengar dengungan hening itu.
membelai pipiku dan berkata ‘aku disini bersamamu, sayang’

aku sadar, aku tak sendiri.
aku sadar, ada kamu disini.
aku sadar, yang indah tak mesti seperti mereka.
aku sadar, semua itu hanya ilusi.

tapi cita-cita aku dan kamu yang kita bangun.
bukan sekedar impian.
bukan sekedar angan angan.
tapi itu doa, yang sudah kita gantung di langit ke-7.

aku yakin, Allah melihat saat kita menggantungnya.
aku yakin, Allah melihat usaha kita membangunnya.
aku yakin, Allah telah buatkan takdir indahnya.
aku yakin, Allah tau yang terbaik untuk kita.

dan suatu hari nanti.
terbitlah sebuah mentari di balik kabut tipis itu.
menghangatkan dan menyadarkan ku dari tidurku.
menerangkan kegelapan yang aku rasakan bersamamu saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar