hai
kamu, senyumku disampaikan oleh mentari hari ini?
kau
lihat? kau pandang kabut tipis itu?
sejuknya,
andai kau disisiku.
kudekap
dan ku hangatkan dirimu dengan pelukku.
aku
tidak apa apa, sayang.
aku
hanya menikmati sejuknya embun yang menyentuh kulitku.
mengapa
kau menatapku demikian?
aku
baik baik saja, kasih.
wajahmu
menarik perhatianku.
senyummu
isyarat dari Allah atas doa doa ku.
aku
seringkali ucapkan itu.
aku
bersyukur.
kau
akan kesana?
berhati
hatilah, dan tatap jalanmu secara perlahan.
perhatikan
kerikil dan lubang yang bagai sumur itu.
jangan
ragu memanggilku bila kau terkena mereka.
akan
ku rendahkan tubuhku demi kau.
ku
ulurkan tanganku dan kau ku selamatkan.
tapi
terkadang kau mengelak.
tidak
apa, mungkin tanganku kurang bersih untuk menggenggam tanganmu.
aku
tak lelah memberi tahu.
jaga
langkahmu, tanya pada Allah bila kau tersesat.
aku
siap pula menjadi petunjuk yang Allah kasih untukmu.
jangan
kau telan semuanya.
berbagi
lebih meringankan.
akupun
ingin merasakan.
jangan
kau tanyakan.
aku
ingin selalu di bagian hidupmu.
aku
saat ini hanyut.
entah
terbawa apa.
bagai
air sungai yang deras dan berujung jurang.
aku
siap menghilang dan kehilangan.
aku
tak ingin campur tangan dengan takdir ini.
aku
terima hadiah yang Allah kasih.
asal
kau tahu itu.
aku
hening dan termenung di kala malam.
sejenak
merapatkan keningku di bumi.
menetes
air mataku dengan doaku.
aku
berharap itu akan segera terkabul.
aku
menunggu hingga akhirnya waktu yang tepat itu datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar